Wednesday, January 25, 2017

#NoteDiri

Sayidina Umar pernah berkata, sahabat yang baik adalah mereka yang mendahulukan sahabatnya berbanding dirinya sendiri. Saya rasa salah satu definisi sahabat adalah mereka yang mau dan sabar menjadi pendengar.

Ada seseorang yang pernah berkata kepada saya "terkadang beberapa orang itu hanya butuh pendengar bukan meminta saran, maka dengarkanlah". Namun, kalaupun seseorang meminta saran kepada kita, sampaikanlah secara baik dan netral.


yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya, mereka Itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal”. QS. Az Zumar: 18

 

Bagaimana menjadi pendengar, berikut sepotong tips dari saya (semoga bermanfaat):

 

1. Antusias

Baik melalui chat maupun bertatap muka, antusiasme harus selalu kita tunjukkan ketika seseorang ingin bercerita. Sertakan emoticon saat mengirim pesan, ini akan memberikan kesan ramah. Jika bertatap muka, maka dengarkanlah dengan wajah gembira.

 

2. Tunjukkan Ketertarikan (interpersonal attraction)

Sebenarnya hampir sama juga dengan antusias hanya saja pada bagian ini khusus saya pisahkan karena saya mengambil referensi dari tulisan Widarako Bangkit. Saat seorang sedang bercerita maka saat itu sedang terjadi komunikasi interpersonal. Nah, bagaimana menunjukkan ketertarikan kita? jawabannya adalah harus ada reward yang berupa umpan balik positif (Bangkit,2014: 177). Sesekali memberikan respons dan ajukan pertanyaan agar percakapan berjalan dengan interaksi.

 

3. Fokus

Pusatkan perhatian, tataplah matanya dengan penuh rasa hormat. Ingat, jangan menyibukkan diri dengan hal lain ketika orang lain sedang berbicara kepada kita. Sering kali kita lebih mengutamakan gadget dan hanya bilang “iyaa .. iyaa, terus?, ohh .. gitu”. Tentu saja hal itu akan menyinggung mereka dan akan timbul perasaan tidak penting di diri mereka.

 

4. Memotivasi

Setelah selesai bercerita, berikanlah motivasi untuk mereka, syukur kalau kita bisa memberikan solusi dari permasalahan yang sedang mereka hadapi. Tularilah mereka dengan pikiran positif. “Kemuliaan manusia terletak pada pikirannya” (Pascal). Dalam sebuah buku dari Dr. Ibrahim Elfiky disebutkan bahwa jika pikiran tertentu memiliki dampak positif, mantapkanlah hingga ia menjadi pengontrol perbuatan anda secara konsisten (Elfiky, 2015: 11).

 

5. Posisikan Diri sebagai Mereka

Jika sulit untuk fokus, memberikan perhatian, atau bahakan tidak antusias, posisikan diri kita sebagai orang yang sedang ingin didengar. Bagaimana kalau kita yang sedang memiliki masalah? Bagaimana kalau kita yang sedang ingin didengar tetapi lawan bicara menyibukkan diri?. Munculkanlah simpati dan empati kita.

 

6. Sabar

Menjadi pendengar itu harus sabar, kita tidak boleh terlalu tergesa-gesa memberikan kesimpulan. Pahami dan berusahalah netral.

 

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. QS. Az Zumar: 10


Referensi:

Bangkit, Widarko. 2014. Jadikan Dirimu Orang yang Tak Terlupakan. Jakarta: Laksana.

Elfiky, Ibrahim. 2015. Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman.

Malik, Miftahul Asror. 2015. Kisah 24 Jam Kehidupan Rasulullah. Yogyakarta: Semesta Hikmah.


Doll for Child

  Social activities selalu bisa memberikan energi baik untuk saya tapi selama menjadi seorang karyawan, kegiatan semacam ini sulit sekali di...